Semangatnya selalu membangunkan mentari……
Setia menapaki jalan kejam kehidupan……
Mengumpulkan sedikit nilai yang tersisa untuk dimakan……
Bundaku seorang pedagang…
Tak henti mencari secuil mimpi untuk anaknya……
Merenda harapan untuk hiasi masa depan…
Bertarung dengan waktu yang tak berhenti berputar…….
Menggilas nafas yang kian tersengal menyeret peluh……
Bundaku seorang pedagang……
Tak pernah ada puisi yang mengalun dari mulutnya………
Karena rahang sudah terkatup sisi perjuangan hidup……
Karena benak sudah terisi tekad dalam garis kehidupan……
Karena itulah puisi yang terindah untuk anaknya…………
Bundaku seorang pedagang……
Bundaku adalah puisiku………
Langkahnya adalah syairku………
Perjuangannya adalah baitku……
Doanya adalah kehidupanku………
Hari ini……esok……..dan selamanya…
Bunda...meski pelukmu tak lagi kurasakan....meski hangat senyummu lama hilang dari hidupku....meski restumu tak kunjung ku dapatkan......meski "katamu aku bukan anakmu lagi.." tapi aku tetap sayang pada mu...aku tetap cinta padamu..........
Bilakah kau akan memanggilku lagi dengan kata "NAK...."
aku rindu...aku rindu...aku rinduuuu sekali padamu bunda....
maafkan anakmu bunda.....bukan aku durhaka padamu....tapi aku lebih cinta Allah dan rasulNYA........
bukan maksud aku meninggalkanmu....tapi kebenaran ini yg harus aku junjung.....
dari anakmu....
sleepin' sun...
dari sahabat
Setia menapaki jalan kejam kehidupan……
Mengumpulkan sedikit nilai yang tersisa untuk dimakan……
Bundaku seorang pedagang…
Tak henti mencari secuil mimpi untuk anaknya……
Merenda harapan untuk hiasi masa depan…
Bertarung dengan waktu yang tak berhenti berputar…….
Menggilas nafas yang kian tersengal menyeret peluh……
Bundaku seorang pedagang……
Tak pernah ada puisi yang mengalun dari mulutnya………
Karena rahang sudah terkatup sisi perjuangan hidup……
Karena benak sudah terisi tekad dalam garis kehidupan……
Karena itulah puisi yang terindah untuk anaknya…………
Bundaku seorang pedagang……
Bundaku adalah puisiku………
Langkahnya adalah syairku………
Perjuangannya adalah baitku……
Doanya adalah kehidupanku………
Hari ini……esok……..dan selamanya…
Bunda...meski pelukmu tak lagi kurasakan....meski hangat senyummu lama hilang dari hidupku....meski restumu tak kunjung ku dapatkan......meski "katamu aku bukan anakmu lagi.." tapi aku tetap sayang pada mu...aku tetap cinta padamu..........
Bilakah kau akan memanggilku lagi dengan kata "NAK...."
aku rindu...aku rindu...aku rinduuuu sekali padamu bunda....
maafkan anakmu bunda.....bukan aku durhaka padamu....tapi aku lebih cinta Allah dan rasulNYA........
bukan maksud aku meninggalkanmu....tapi kebenaran ini yg harus aku junjung.....
dari anakmu....
sleepin' sun...
dari sahabat
0 Komentar untuk "Puisi untuk BUNDA"
Silahkan tinggalkan jejak dikomentar setelah membaca, jangan menjadi pembaca gelap kawan :) terimakasih telah berkunjung...