PuisiJadul

Kumpulan Puisi Jadul Lama dan Berkarat

puisi jadul

sayang,
bilakah ombak di hatimu menggebu
ku tahu aku tlah menghujamkan karang ke pantaimu
namun kusesali kabut yang turun
menutupi indahnya pantai cinta kita

ku tak mau persinggahan ini hanya sementara
kutetapkan di hatimu ku berlabuh dan ku tak ingin pergi

sayang,
biarkan ku kembalikan indahnya rembulan di senyummu
cerahnya mentari di tawamu
sejuknya embun pagi di sapamu

percayalah
layarku tlah kuturunkan
dan kusauhkan perahuku pada cintamu

------------------------------------------------------------------------

aku pernah terluka oleh cinta
tidak sekedar luka biasa
masih membekas direlung hatiku
tak mudah kulupakan
sedih senang bersamanya
kini dy tinggalkan aq
sungguh hina nasibqu
kuharap seseorang datang
sembuhkan luka dihatiqu...

-------------------------------------------------------------------------

apakah tampak seperti rayuan?
gombalan demi gombalan berujung selangkangan

cinta yg cukup dg tangisan
cinta yg begitu pelak memperkosa hati

duduklah yg manis akan ku ambilkan teh hangat
diamlah disitu maka aku tak akan lari

cukup matamu yg berbicara
jangan mulutmu itu bohong
cukup genggamanmu yg hangat
jangan senyummu itu bohong

aku cinta padamu,,
itu pun BOHONG!

---------------------------------------------------------------------------

memang sangat menyakitkan.
terluka bila cinta tak berbalas.
atau cinta itu sekedar kata..
..
penghianatan serasa jurang.
pembual dan kepercayaan.
..
sudah tak percaya lagi cinta.

----------------------------------------------------------------------------

terjerumusnya kasih sayang pada lubang gelap
membutakan sebagian panca indra
seakan mabuk oleh morfin terus menerus
layaknya singa yg bergurau dg mangsanya
semua berjalan bukan pada tempatnya

duduklah yg manis
akan ku berikan setengah hatiku
pergilah jika kau mau
sebab hatiku hanya ku berikan setengah


---------------------------------------------------------------------------------


mengapa kira nya dirimu.
memandang sini pada cinta.
karena cinta tak seburuk yang terpikir.
..
cinta itu madu
cinta kadang juga empedu.
..
tintamu berwarna merah menyala.
ku pikir seperti hatimu.
..
kau ukir di layar putih ini.
seperti menumpahkan kegundahan.
kau tak salah,kau benar.
..
keluarkanlah..
tumpahkanlah..
jangan di pendam..
dan jadilah dirimu sendiri.

-------------------------------------------------------------------------------------

Kekasihku
Lebih memahami duniaku
Lebih mengerti kata-kataku
Lebih menghargai sentuhanku

Kekasihku
Rapuh karena duniaku
Rapuh karena lukaku
Rapuh karena aku

Kekasihku
Bertahan demin duniaku
Bertahan demi hidupku
Bertahan demi AKU


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "puisi jadul"

Silahkan tinggalkan jejak dikomentar setelah membaca, jangan menjadi pembaca gelap kawan :) terimakasih telah berkunjung...

 
Copyright © 2015 PuisiJadul - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top